Warung Internet

Senin, 26 Maret 2012

Widget Related Posts Dengan Gambar dan Ringkasan dalam Tooltip Keren

| Senin, 26 Maret 2012 | 0 komentar

Kalau kode tooltip sudah dipasang, pastikan bahwa setting feed blog Anda diatur ke PENUH. Perhatikan gambar berikut ini:


Kalau belum diset penuh, atur di PENGATURAN » FEED SITUS, di dashboard blogger.com.
Sudah? Sekarang buka edit HTML blog Anda, lalu centang Expand Template Widget. Temukan (Ctrl+F) kode berikut:

<data:post.body/>


Kadang kode itu muncul dua kali karena Anda pernah melakukan edit, nah pasang saja disalah satunya, kalau nanti gak muncul widgetnya coba pindah ketempat satunya lagi malas ngasih solusi, karena bisa berlainan tiap template.


Sudah ketemu kode diatas? kalau sudah pasang saja kode dibawah ini dibawahnya.

<!-- Related Posts with Thumbnails Tooltip s:-->
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<div id='wb-related-posts-gbr'><a id='wb_relatedposts_tt' href='http://artilerimedan.blogspot.com/2012/03/widget-related-posts-dengan-gambar-dan.html'>Related posts with thumbnail</a></div><script src='http://javascript-share.googlecode.com/files/wb_relatedthumbs_tt.js'></script>
<script type='text/javascript'>
var currentposturl=&quot;<data:post.url/>&quot;;
var maxresults = 5;
var jmlringkasan = 200;
var setwarna = &quot;#dde&quot;;
var setwarnahuruf = &quot;#333&quot;;
var JudulWidget = &quot;You might also like:&quot;;
</script>
<b:loop values='data:post.labels' var='label'>
<b:if cond='data:label.isLast != &quot;true&quot;'>
</b:if>
<script expr:src='&quot;/feeds/posts/default/-/&quot; + data:label.name + &quot;?alt=json-in-script&amp;callback=wb.$_wbrelpostgbr&amp;max-results=5&quot;'/>
</b:loop>
</b:if>
<!-- Related Posts with Thumbnails Tooltip e:-->

Pasang dulu apa adanya, salah dikit aja dalam edit gak akan keluar widgetnya!. Kalau sudah berhasil keluar, silahkan diedit kode


Readmore..

Kamis, 01 Maret 2012

UPAYA PENINGKATAN KEPEMIMPINAN PERWIRA DALAM RANGKA PEMBINAAN SATUAN DI BATALYON

| Kamis, 01 Maret 2012 | 1 komentar


BAB I

PENDAHULUAN



1.         Umum. Dalam upaya menciptakan TNI-AD yang tangguh, Panglima TNI telah mencanangkan pemantapan satuan-satuan secara bertahap. Batalyon mendapatkan urutan pertama dalam pembenahannya, karena merupakan inti kekuatan, dalam upaya ini sasaran akan tercapai dengan baik dan berlanjut, apabila perwira sebagai personil pimpinan dalam organisasi tersebut mampu melaksanakan peranannya dengan mantap dan penuh.

2.         Maksud dan Tujuan.
a. Maksud.        Tulisan ini bermaksud menyegarkan kembali pengertian kita akan peranan Perwira dalam satuan setingkat Batalyon serta menelaah kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaannya.
b. Tujuan.         Mendapatkan beberapa bahan pemantapan Perwira guna mencapai keberhasilan tugas pokok.

3.         Ruang Lingkup. Ruang lingkup ini berisi garis-garis besar peranan Perwira dalam satuan, dan disusun dengan urutan sebagai berikut :
a.        Pendahuluan
b.        Kondisi kepemimpinan Perwira di satuan
c.        Faktor yang mempengaruhi
d.        Kondisi kepemimpinan Perwira yang diharapkan
e.        Kesimpulan dan saran
f.         Penutup

4.         Pendekatan. Pembahasan tulisan mempergunakan pendekatan secara praktis pragmatis, terbatas pada satuan setingkat Batalyon.


BAB II

KONDISI KEPEMIMPINAN PERWIRA DI SATUAN



5.         Perwira, sebagai kelompok pimpinan utama dalam satuan, sangat besar peranannya. Besar kecilnya daya guna dan hasil guna satuan sangat tergantung dari mutu Perwiranya. Perbedaan nyata antara Perwira Batalyon dengan Perwira satuan Atasan adalah bahwa Perwira Batalyon setiap saat berhubungan langsung dengan Bintara dan Tamtama sebagai pelaksana tugas dan langsung menangani peri kehidupan mereka, sementara Perwira Satuan Atasan sangat jarang bertatap muka dengan anggota pelaksana, dan hubungan dilaksanakan secara tidak langsung yaitu lewat pejabat Batalyon atau tertulis.

6.         Perwira memangku jabatan Komandan Kesatuan, Perwira staf, Perwira ahli, guru Militer atau petugas khusus.
Dalam lingkungannya ia bertindak sebagai pejabat, pemimpin, guru, bapak, kawan/rekan, penasehat atau anggota biasa; selain itu ia juga bertindak sebagai kepala keluarga, anggota masyarakat dan warga negara. Namun karena bentukan, pengalaman dan penugasannya, seorang Perwira mempunyai penampilan, corak hidup dan cara bertindak berbeda dengan kelompok lain dan warga masyarakat pada umumnya.

7.         Tidak dapat dihindari lagi bahwa seorang Perwira harus mahir dan mampu, bersifat umum dan menyeluruh. Dia harus menguasai dengan baik, mampu mengajarkannya, kepada anggotanya, dan mampu meningkatkan mutu kesatuannya. Bila dia tidak mahir, kepada siapa anggota kesatuan akan bertanya bila menghadapi kesulitan : sementara Perwira satuan atasan sudah lebih jauh lagi meninggalkan
masalah, dan personil ahli di lembaga pendidikan jauh kedudukannya.

8.         Hasil pendidikan dan latihan hendaknya digunakan sebagai jaminan sementara bagi seseorang, dan bukannya jaminan mutlak kemampuan seseorang dalam tugas jabatannya. Pernah diajar, pernah membaca, atau mendapat nilai 80 dalam ujian belum menjamin kemahiran seseorang. Kemahiran diperoleh ini dapat berhasil dengan baik apabila para Perwira berperan secara aktif. Batalyon adalah tempat yang paling untuk saling asah, saling asih dan saling asuh. Bila hasil didik lembaga pendidikan dan latihan tidak dimatangkan di kesatuan, kemungkinan akan berkembang ke arah negatif, antara lain kurang mampu dalam jabatan dan munculnya “pemain alam”.



BAB III

FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM SATUAN



9.         Pimpinan dalam satuan

a.           Selain bermodalkan kemahiran tehnologi yang tinggi, kerapihan dan ketelitian pembinaan kesatuan sangat diperlukan pimpinan yang dengan kepemimpinannya yang berhasil akan mampu mengendalikan pertempuran tersebut dan dapat membawa pasukannya menuju kemenangan dengan penuh keberuntungan.

b.           Kepemimpinan merupakan seni tersendiri dalam kehidupan manusia, untuk mempengaruhi, membimbing dan menggerakkan orang-orangnya maju ke medan pertempuran untuk membunuh dan dibunuh, atau mengerjakan pekerjaan dengan gagah berani, mengabaikan bahaya dan kematian, dan mengesampingkan kepentingan pribadi penuh kepatuhan, ketaatan, kepercayaan, penghargaan, kesetiaan dan keikhlasan.
c.            Cara menggerakkan orang lain untuk rela maju perang mungkin berupa pidato yang mengobarkan fanatisme bidang Ipleksosbud terutama agama, janji-janji kesejahteraan dimasa  mendatang, bahkan berupa buku yang berisi gagasan dan himbauan. Bagi Pimpinan Batalyon, karena langsung berhubungan dengan anak buahnya, maka cara menunjukkan keberanian diri seorang pimpinan adalah yang terbaik.

Readmore..

Minggu, 28 Agustus 2011

Slide Show

| Minggu, 28 Agustus 2011 | 0 komentar


Readmore..
 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com